Translate

Kamis, 21 Februari 2013

Apakah Bisu Tuli Menurun Pada Anak Cucu?



Apakah Bisu Tuli Menurun Pada Anak Cucu?

FILE -This May 2010 file photo shows Zahra Clare Baker, 10, getting a hearing aid during an event at Charlotte Motor Speedway in Hickory, N.C. Elisa Baker , stepmother of Zahra Clare Baker, was indicted Monday, Feb. 21, 2011 on a second-degree murder charge in Zahra Clare Baker's death. Elisa Baker had previously been charged with obstructing justice in the investigation of Zahra Baker's death. The 10-year-old was reported missing in October, and police later found her remains in different locations in western North Carolina.
Tanya:
Saya akan menikah bulan depan. Calon ibu mertua saya memiliki kekurangan yaitu bisu dan tuli, tapi anak-anaknya normal, termasuk calon suami saya. Apakah nanti jika saya menikah dan memiliki momongan, anak saya berkemungkinan bisu tuli juga seperti ibu mertua saya?
Rima, 20 tahun

Jawab:
Hai Rima,

Tuli bisa disebabkan oleh berbagai hal, bisa akibat faktor genetik/keturunan, atau karena infeksi akibat virus pada ibu hamil terutama di masa tiga bulan pertama, misalnya virus toxoplasma. Namun hampir 50 persen anak-anak bisu tuli mendapatkan kondisi tersebut karena keturunan.

Oleh karena itu perlu diketahui dahulu, apakah penyebab bisu tuli pada mertua Anda adalah genetik atau bukan. Jika bukan genetik, maka penyakit tuli ini tidak akan diturunkan kepada anak-anaknya. Dari cerita Anda, di mana calon suami Anda dan semua saudaranya normal, kemungkinan besar bisu tuli yang dialami mertua Anda tidak bersifat genetik.

Tetapi jika kasus bisu tuli pada mertua disebabkan faktor genetik, ada kemungkinan suami anda memiliki gen pembawa bisu tuli dari ibunya (carier). Artinya, suami Anda tidak mengalami bisu tuli, tetapi bisa saja mewariskan gen ini kepada anak-anak Anda.

Supaya lebih pasti, sekarang sudah ada pemeriksaan genetik untuk mengetahui gen seseorang. Mutasi dari Connnexin gen 26/kromosom 13 adalah penyebab genetik yang paling sering dari kondisi tuli.

http://l3.yimg.com/bt/api/res/1.2/LwUh9o3EEuJBgpTyJi.cmA--/YXBwaWQ9eW5ld3M7cT04NTt3PTE1MA--/http:/l.yimg.com/os/401/2012/12/26/dr-Fresia-Juwitasari-jpg_041427.jpgdr. Fresia JuwitasariJadi jika seorang bayi terlahir dalam keadaan tuli (hal ini bisa diketahui dengan tes pendengaran yang bernama Bera), bayi ini merupakan kandidat utama untuk dilakukan tes connexin 26. Mengapa perlu dilakukan tes ini pada seseorang yang tuli? Karena, jika diketahui penyebab tuli, bisa diketahui terapi dan penanganan apa yang akan diambil. Apakah berupa implant koklea, atau dengan alat bantu pendengaran. Juga dapat diketahui apakah tuli hanya bersifat sementara atau dalam waktu yang lama (kronis).

Semoga membantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar