Jaring Spider-Man Sungguh Bisa Hentikan Kereta
Oleh Staf LiveScience | LiveScience.comDalam film “Spider-Man 2” tahun 2004, sang pahlawan menyemprotkan jaring laba-laba dari pergelangan tangannya untuk menyetop kereta agar tidak jatuh dari ujung rel. Adegan itu mungkin berlebihan, namun sekelompok mahasiswa fisika mengatakan, material sang Spider-Man, jika memang memiliki kekuatan sekuat jaring laba-laba, memang bisa menghentikan kereta.
“Banyak yang bilang jaring laba-laba lebih kuat dibandingkan baja, jadi kami merasa tertarik untuk mengetahui apakah Spider-Man itu benar,” kata Alex Stone (21), mahasiswa jurusan fisika di University of Leicester, Inggris, dalam sebuah pernyataan. “Mengingat bahasannya cukup mengejutkan, kami pun tertarik mengetahui gambaran jaring laba-laba secara akurat.”
Alex dan rekan mahasiswa lainnya menghitung, diperlukan kekuatan sebesar 300 ribu Newton untuk menghentikan empat gerbong kereta bawah tanah New York berisikan hampir 1000 orang. Mereka memperhitungkan beberapa faktor seperti momentum kereta saat melaju dalam kecepatan tinggi, waktu yang dibutuhkan kereta untuk berhenti setelah jaringnya dipasang, serta kekuatan gerbong kereta.
Mereka kemudian memperkirakan kekuatan jaringnya, dan diperkirakan bahwa jaring Spider-Man harus memiliki kekuatan sekitar 500 megajoule per meter kubik, dan dibandingkan dengan jaring laba-laba dari laba-laba kulit Darwin (Caerostris darwini), laba-laba penenun yang membuat jaring terkuat yang pernah dikenal dalam dunia sains, yang 10 kali lebih kuat dibanding Kevlar.
Kelompok mahasiswa itu mengatakan, mereka juga menghitung masukan tekanan unit jaring Spider-Man yang berkekuatan 3,12 gigapascal, kekuatan yang masuk akal, bahkan pada tekanan terendah, jaring laba-laba memiliki tekanan berkisar dari 1,5 gigapascal sampai 12 gigapascal pada jaringnya.
“Setelah menentukan parameternya, bisa dikatakan bahwa jaring Spider-Man secara proporsi setara dengan jaring laba-laba sungguhan, namun lebih lemah, dibanding sejumlah jaring laba-laba terkuat,” tulis para mahasiswa tersebut dalam “Journal of Physics Special Topics University of Leicester”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar