Berbagai Gangguan Pada Sendi Rahang
Sendi rahang atau temporomandibular adalah sendi pada tengkorak yang menghubungkan rahang atas dan rahang bawah. Sendi ini fleksibel, sehingga memudahkan rahang bergerak ke atas, ke bawah, dan ke samping. Sendi ini jugalah yang memungkinkan kita untuk mengunyah, berbicara, dan menguap.Gangguan sendi rahang menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan pada area wajah yang dapat terjadi sementara maupun menahun. Beberapa gejala gangguan sendi adalah :
- Sakit atau nyeri pada wajah, rahang area leher, sendi, bahu ,dan area sekitar telinga saat Anda mengunyah, berbicara atau membuka mulut lebar
- Sulit membuka mulut secara maksimal
- Rahang terkunci pada posisi mulut terbuka atau tertutup
- Rasa lelah pada wajah
- Bengkak pada sebagian wajah
- Kesulitan mengunyah atau ketidaknyaman mengunyah seketika (seolah gigi atas dan bawah tidak pas satu sama lain)
Apa penyebab gangguan sendi rahang?
Para dokter gigi percaya bahwa gejala-gejala gangguan ini disebabkan karena cedera pada rahang, sendi temporomandibular, atau otot-otot kepala dan leher. Cedera ini dapat disebabkan oleh pukulan berat, namun juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti:
- Dislokasi disk
- Penggeretakan gigi (bruxism)
- Kerusakan tulang rawan karena arthritis
Penanganan gangguan sendi ini dapat berupa tindakan non-operasi atau operasi, tergantung tingkat keparahan. Tindakan non-operasi biasanya berupa terapi. Umumnya para ahli setuju untuk mengutamakan tindakan non-operasi terlebih dahulu dibandingkan tindakan non-operasi. Berikut beberapa terapi dasar yang dapat dilakukan untuk menangani gejala gangguan sendi rahang tersebut:
1. Memakan makanan yang lembut
2. Menggunakan Bite Guards untuk mencegah penggeretakan gigi saat tidur
3. Melakukan beberapa gerakan wajah yang diinstruksikan oleh dokter/terapis selama 5 menit
4. Meletakan es pada bagian wajah yang bengkak
5. Mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter untuk mengurangi nyeri otot
6. Melakukan terapi laser
7. Menghindari kebiasaan menopang dagu dengan tangan
8. Melakukan teknik-teknik relaksasi untuk mengontrol ketegangan pada rahang
Jika terapi dasar belum memberikan perkembangan yang baik pada rahang, biasanya dokter gigi akan merekomendasikan terapi lanjutan, seperti terapi gelombang radio, ultrasound, dan terapi suntik. Jika semua tindakan non-terapi tidak memberikan hasil yang baik, dokter gigi akan merekomendasikan tindakan operasi. Hasil tindakan operasi ini bersifat permanen, sehingga ada baiknya jika Anda meminta opini lain terlebih dahulu dari dokter gigi lainnya sebelum memutuskan untuk melakukan operasi.
Sumber: www.MeetDoctor.com
Penulis: Putri Ianne Baroes
Penyunting: drg. Natalia Astina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar